TUGAS
BAHASA INDONESIA “KAYRA ILMIAH”
CARA MENGATASI SAMPAH
CARA MENGATASI SAMPAH
Nama : Riyan Abdul Latif
Nomor : 25
Kelas : 9 E
1.1.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang dan rumusan
masalah
Sampah
adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang. Sampah tidak berarti sesuatu hal yang tidak dapat dipakai lagi atau
didaur ulang. Limbah industry merupakan proses dari kegiatan industry yang
perlu mendapat penanggulangan. Oleh sebab itu masyarakat harus benar-benar jeli
terhadap kasus limbah atau persampahan supaya lingkungan disekitarnya tidak
terjadi pencemaran lingkungan yang hebat.
Limbah
atau sampah rumah tangga saat ini banyak yang menumpuk hingga volumenya naik
sampai ambang batas. Semua ini karena meningkatnya jumlah penduduk dan belum
banyaknya penanganan limbah secara benar. Seiring dengan pertambahan penduduk
menimbulkan penumpukan sampah yang hebat. Bahkan sekarang ini penumpukkan
sampah telah mencapai 490.000 ton per
hari. Angka yang sangat mencengangkan bukan?
Seharusnya
masalah sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga
merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Agar partisipasi masyarakat dapat
terwujud secara nyata, perlu ada usaha yang dapat membangkitkan motivasi,
kemampuan, kesempatan dan menggali serta mengembangkan sumber-sumber yang ada
pada masyarakat. Sehingga masyarakat bersedia berpartisipasi dalam pengelolaan
persampahan secara konsisten dan berkesinambungan. Mengingat perilaku
masyarakat berpengaruh besar terhadap kebersihan, maka masyarakat harus
berperan secara aktif dalam pengelolaan sampah yang optimal.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sampah
a. Apakah
sampah itu?
b. Bagaimanakah
cara mengatasi penumpukkan sampah?
c. Bagaimana
cara memenfaatkan sampah dengan baik?
B. Tujuan
dan manfaat penilisan
Sesuai
dengan rumusan masalh di atas, maka secara umum tujuan penelitihan ini. Untuk
mengetahui perilaku masyarakat rumah tangga terhadap aktivitas pembuangan
sampah dan pemanfaatan sampah sebagai nilai ekonomis yang dapat dihasilkan dari
daur ulang.
Penulisan
ini bermanfaat kepada bagi dunia ilmu pengetahuan diantaranya sebagai upaya
memperkaya konsep pengelolaan sampah untuk waktu yang akan datang. Khususnya
diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam kebersihan lingkungan. Selain itu
juga ditunjukkan untuk pembelajaran dan juga sebagai bahan kajian ilmiah serta
juga diharapkan agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan
sekitar dan dapat memanfaatkan sebagai bahan daur ulang yang dapat menambah
peningkatan pendapatan.
1.2.
PEMBAHASAN
Dewasa
ini sampah semakin bertambah khususnyadi kota kota besar. Baertambahnya
penduduk dan kesadaran masyarakat menjadi salah satu penyebab menumpuknya
sampah. Banyak orang belum tahu baya sampah dalam kehidupan sehari hari.
Padahal, sampah sangat berbahaya. Dapat memengaruhi gangguan keehatan dan
sebagainya.
Untuk
menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan
alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang
sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan.
Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan
pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali
ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap
sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan
sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada
mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus
meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama. Sampah yang
dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang
secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur
seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang
produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut.
Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
1.3.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Sampah
adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan,
industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya
(non hazardous).
Sampah
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran,daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos;
2. Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang
dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;
Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.
Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.
Sebaiknya
masyarakat lebih berhati-hati dalam membuang sampah. Apabila membuang sampah di
sembarang tempat, dapat menyebabkan gangguan-gangguan yang sangat merugikan
banyak orang. Pemanfaatan sampah dapatberupa daur ulang misalnya. Pengolahan
sampah selain dapat meningkatkan penghasilan juga membantu pelestarian
lingkungan. Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
1.4.
DAFTAR
PUSTAKA
Dra. I. Mufidah, M.Pd. 2012. (http://viemufidah.guru-indonesia.net/artikel_detail-18152.html)
0 komentar:
Posting Komentar